Fasih Radiana

Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.

Saturday, October 27, 2012

Sendiri Mencintaimu


Mengakar dalam genang di lengkung jalan yang menyimpang. Menukik pikir yang menyampaikan rindu membisu. Resahku menggila. Aku bukan lagi seperti seluruh aku.

Begitu caranya menggiling senja pada peradaban masa kini. Ramai yang melambai-lambai mengundang jerit dalam sepi. Sesumbar pada hambar yang menampar. Terlanjur menjangkar susah benar disangkal. Sampai aku hilang akal.

Andai cinta selalu datang lewat mata, mungkin mudah untukku mengubah perasaan. Sayang, cinta datang tak mesti karena siapa. Sebab nyatanya cinta bukan satuan yang bisa dihitung, bukan pilihan yang bisa begitu saja ditunjuk.

follow me @fasihrdn


Dan aku menemukan kebenaran dalam kesalahan yang pernah kamu lakukan. Menemukan kebenaran dalam kesalahan yang baru saja ku lakukan. Jatuh lebih dalam, menjatuhkan diri. Heran, kamu terus saja membuatku makin ingin bertahan dalam keadaan yang masih selalu berkutat pada keajaiban dan pengharapan. Apa alasannya? Mengapa terdengar begitu licik dalam riuh gemericik? Padahal aku tahu, kamu hanya sedang berpelik. 

Aku marah, gerah sendiri. Aku sedih, perih sendiri. Aku begini, kamu juga tak peduli.


Mungkin kata mereka aku gila, mencinta tanpa pernyataan. Sebab cintaku memang tanpa pertanyaan. Kalau cinta itu buta, memang. Sebab datang tanpa alasan dan bisa pergi tanpa penjelasan. Kalau hidup adalah dua pilihan tersakiti atau disakiti. Maka aku memilih jadi yang tersakiti. Sudah, itu pasti.

Cinta, memang hanya Tuhan yang akan mendatangkan yang bisa memalingkan. Cinta, hanya kuasa Tuhan yang mengendalikan yang membolak-balikkan perasaan.

Tapi tahu kah aku yang tak pernah peduli seberapa lama kau ingin menjauh pergi dariku, tak tahu kah? Aku akan terus menunggu. Aku hanya ingin merasakan sebelum akhirnya menjadi penyebab kehilangan. Hanya ingin menjalani tanpa basa-basi. Sampai suatu hari kau memilih satu hati yang bagimu paling serasi. Sesederhana itu sebenarnya, hanya ingin menjaga selagi belum benar-benar ada yang selalu mengingatkanmu tentang apa itu cinta.

Aku tahu resiko mencintaimu adalah luka pada akhirnya. Tapi ini bukan luka yang menyakitkan ketika kau lah penyebabnya. Seperti aku yang tak peduli tentang kejadian masa mendatang. Tentang aku yang menjadi bagian dari tulang rusukmu atau berakhir sendirian. Sebab untukku, cinta itu bukan melulu tentang pengorbanan tetapi keikhlasan. Begitu kan?



181012~Aku suka menjadi korban dalam kisah terselubung yang kerap menyita air mata untuk meragu. Untukmu, aku menikmatinya.


0 komentar:

Post a Comment