Fasih Radiana

Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.

Sunday, December 26, 2010

PART 6

From: Farel
Hey kamu kenapa sih? bales dong, aku sayang kamu


To: Farel
Syg macem apa? HA?

Dea makin mengurai airmatanya, membaca sms Farel semakin menyakitinya. Mengingat Dea sangat mencintai Farel tetapi di sisi lain Farel telah mematikan rasanya. Bimbang beradu dengan pedih yang menghujam, lelaki itu patahkan hatinya di saat cinta menuju puncak asmara.

To: Farel
Aku tau semua, thankyou kemarin hari yang indah. Bye.


From: Farel
Kenapa sih De? emang kamu tau apa?


To: Farel
Aku tau semua Rel! Kamu mainin aku, kamu pikir aku bodoh! Pelarian dari Tara dan cuma buat temen smsan nggaktau kenapa


From: Farel
Kamu, kamu nggaktau apapa! emang kamu bisa baca hatiku?


To: Farel
Emang nggakbisa, tapi toh semua yang ku pikirin mesti bener, kamu bohongin aku. semua. Kamu juga cuma manfaatin aku


From: Farel
Kalo sampe ternyata semua yg kamu pikirin salah, aku nggak bakalan maafin km. Aku nggak pernah bohong

Entah bagaiman jalan pikiran mereka berdua yang justru tak menyelesaikan masalah. Mereka saling menyakiti satu sama lain. Langit yang tak lagi biru tak kunjung reda, justru emosi semakin menjadi api membara. Bertingkai pangkai dalam perih malam yang makin kelam, bulan pun ikut hanyut dalam suasana genting yang tak kunjung usai.

From: Farel
Kamu bisanya nyakitin hati ya, aku nggak pernah manfaatin kamu! Kok jadi gini nggak ngerti aku


To: Farel
TIKET NONTON ITU BUAT TARA! ENTAH APA ALESANNYA DIA NGGAK BISA MAKANYA KAMU NGAJAK AKU! SAKIT TAU NGGAK! Kalo aku tau aku pasti nggakmau, aku pikir kamu tulus dan aku percaya sama kamu tapi kamu yang NGNCURIN SEMUANYA!


From: Farel
Emang tadinya tiket itu buat Tara, aku cuma mau nyenengin dia waktu ultahnya, cuma itu. SUMPAH. Jujur, aku emg lebih pengen nonton sama kamu. Ya, aku ngerti kamu mesti nggak percaya tapi aku nggak bohong terserah kamu percaya nggak. Aku minta maaf, maaf banget De.


To: Farel
Yaudahlah nggak usah dibahas lagi

             Lara dalam dalam suara terhimpit luka, bayangnya mulai pudar sisakan duka tersayat. Denyut hati yang gelisah menari diantara dua jiwa yang gundah gulana. Sebenarnya, diantara Farel dan Dea belum terjadi ikatan. Namun tanpa mereka sadari dan ingini, dua hati itu benar-benar telah terikat erat, tulang-tulang rusuk mereka telah menyatu, jiwa mereka saling berpaut. Mungkin yang membuat semua masalah menjadi berkelit adalah mereka yang tak pernah dapat menyatukan perasaan suci itu. Tak ada satupun yang menginginkan mereka beradu dalam panggung asmara. Selain itu, Farel juga terjebak diantara dua cinta yang membuatnya selalu terjatuh dan tak pernah bisa bangkit, ketika dua tangan mungil yang berbeda mencoba membantunya berdiri di tengah badai asmara yang mungkin saling membenci tanpa satupun menyadarinya.






To be continue...

0 komentar:

Post a Comment