Fasih Radiana

Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.

Sunday, December 19, 2010

INI RAHASIA

Ini soal dia sewaktu aku masih dengan dia yang lain tapi ini rahasia, cukup kamu yang tau:)

23Agustus2010
Lulus dari SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA, rasanya berat harus pisah dari orang-orang yang sayang sama aku, bahkan mungkin lebih dari diriku sendiri.
Hari-hari yang pastinya harus bahkan dengan merangkak ku tempuh juga. Senyum serupa mawar merah yang merekah pun hilang lesap entah ke mana. Aku merasakehilangan sosok-sosok yang melekat erat di nadiku, separuh nyawaku dan hari ini setelah lama tak jumpa dengan kekasih-kekasih hatiku, akhirnya terlihat juga sederet tawa dari bibir mereka, dengan kerlingan airmata yang membeku di sangkarnya.

Tepat pukul 16.30 seluruh jemariku bergetar tak karuan. Tiba-tiba senak dadaku, berputar pada beberapa waktu  lalu. Tentang di mana ia melecehkan harga diriku, di saat memang sudah terjerat ragaku tak dapat bahkan berkutik. Tentang luka yang merajah habis sukmaku, sampai-sampai sengai itu selalu menyenggak, saat terekam ingatanku ke masa itu. Ya, 31 Januari 2010 tepat pukul 20.00 renyam hatiku serupa sebilah pisau mencabik kejam tubuhku, bahkan pikiran juga hatiku.

Sepanjang perjalanan menuju sekolah(SMPN9YK), aku seperti mereguk paksa manis segelas anggur bersama secangkir kopi, begitu memabukkan.

Kali ini sederet giginya yang rapi setia mengikuti derap langkahku dan bersambung dengan senyum khas yang mengingatkanku pada masa-masa TERINDAH dalam langit paling kelabu di hidupku. Di mana aku berada diantara senyum-senyum manis yang menyayangiku dan yang melindungi hatiku dari debu-debu yang berterbangan mencari mangsa. Seketika merebas airmataku merasuk tulang sumsum, perih. merangkup masa lalu yang takan mungkin menjadi yang berlalu di hatiku. Dan renjana di kalbu mengungkapkan betapa aku menikmati, bahkan sangat menikmati setiap detik bersama mereka di tempat itu.

"Kami melangkah baja maju tak gentar melawan segala erang selama satu tahun. Dan dalam satu tahun itu pula, terukir tajam di hati kami tentang sebuah kisah terindah yang kekal abadi tersimpan di hati kami."

Dalam sujudku bersama mereka, aku yakin bias angin pun tau betapa sakitnya perih yang melingkari tubuhku. Yang ada hari ini, hanya rasa bahagia yang menyakitkan. Ketika aku kembali berjejer duduk bersama mereka dan sebaris tawa menghias satu hari atau malah setengah malam ini. Hari yang paling menyakitkan buatku, saat mendapati semua yang hilang dari hidupku tapi serupa mimpi, itu hanya sekejap dan lenyap. Sungguh sakit pasti rasanya.

Terlebih dia terus di sampingku ...
Aku mendapati setengah malam bersama satu rindu yang belum tersampaikan dan kali ini terlaksana(:
Walau di sisi hatiku yang lain, aku merasa berdosa di mana seharusnya ingkar ini diharamakan.
Tapi aku ingin lebih lama lagi dari ini, satu jam lagi,satu jam saja dan kita akan berpisah untuk waktu yang cukup lama, aku berharap waktu-waktu ini tak pernah berlalu. Oh jam dinding jangan berdetak, ku mohon, karna jarummu laksana samurai tajam yang menebes senyumku. Karna tanpa mereka aku merasa menjadi raga tanpa roh, mereka separuh nyawaku, sekali lagi aku tegaskan! Mereka nyawa dari senyum-senyum kecil yang tanpa sadar menghias bibirku, sepanjang waktu.

Begitu cepat rasanya waktu  berlalu, dan kini waktu menginjak tubuhku untuk saatnya beranjak pergi. Iya, pergi dari mereka adalah hal terberat melebihi pendakian gunung tertinggi di dunia.

Perjalanan pulang yang terus ku nikmati dengan selaksa senyum mengembang, setidaknya kembali setelah lama hilang. Hah mungkin ini yang disebut cinta satu malam, dia menjunjung ku terbang ke langit teratas dan menghitung bintang-bintang, melelahkan tapi menyenangkan.
Satu jam lagi ...
Aku tau itupun takkan mungkin, dan ya aku harus sadarkan diriku bahwa semua ini akhir dalam pekat mega, ya, aku yakin ini awal mula dari akhir yang indah:)





2 komentar:

Post a Comment