Fasih Radiana

Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.

Tuesday, September 30, 2014

Tapi Kau Tahu, Aku Mencintaimu


Dan segala kekuatan ambruk seketika. Tubuh tak pernah berbohong kapan ia lemah pastilah meremah. Kau tahu aku tak ingin mengganggu napasmu meski sebentar. Andai bisa, aku tak ingin jatuh di petakmu. Karena gigil menggigit-gigit tulangku, apalah daya, seangkuh apapun aku tumpur juga.

Sebelumnya kulakukan semua sendiri....

Sebelummu aku tak punya waktu membagi gelisah kecuali dengan dinding dan remang lampu. Atau lewat satu dua larik puisi. Tak kujadikan pilihan untuk bergelantungan di lengan siapapun, Sayang. Lalu kuberanikan hati membuka diri. Meski aku tahu betul, sudah kaulakukan sebelumku. Sebab itu aku ragu, sanggupkah aku berbaring di pelukmu: tempat singgah bekas wanita lain. Sebab itu aku ragu, berlama-lama berbalas tatap denganmu. Tapi kau tahu, aku sudah mencintaimu.

Rindu selalu jadi alasan untuk pulang. Bermain-main senyum dengan bibirmu. Menikmati pecah udara yang menggantung pada setengah daun pintu yang terbuka. Melucuti satu-persatu resah di tubuhmu; di benakku. Di genggammu aku ingin. Dalam dekapmu luruh seluruhku. Bisakah kau rasakan gema napasku menyengal di tengkukmu? Bisa kau baca bola mataku tak seutuhnya jatuh tepat di retinamu? Mengapa masih ada ia dalam gambarmu, bagaimana mungkin masih bisa kuciumi aromanya melekat di semuamu?

Salahkan aku yang tak rela mengetahui segalamu pernah jadi milik wanita lain di ruang yang sama. Sayang, izinkan aku berandai-andai. Relakah kiranya bila aku yang ternyata pernah terlebih dulu direngkuhi cumbu dalam rayu sebelummu. Atau dijamahi rindu masa lalu. Salahkan aku yang tak juga melupa dustamu merebak luka di jantungku. Tapi kau tahu, aku tetap mencintaimu.

Sendainya kepercayaan punya dua nyawa dalam satu jiwa, pasti aku masih punya cadangannya untuk kuberikan dengan mudah untuk kau jaga sekali lagi.

Sayang, apa cinta tak bisa seperti bilangan yang dapat disederhanakan pecahannya, sampai tak bisa dibagi kecuali dengan dirinya sendiri. Sayang, apa tak bisa aku saja yang merumah di dadamu? Aku saja yang memekati dirimu. Aku saja yang menjamumu dengan rindu. Aku saja yang mengaliri nadimu. Aku saja yang bersujud satu shaf di belakangmu. Apa tak bisa aku saja yang memenuhimu?

Atau biar aku yang membuka pintu, keluar dari segalamu. Tapi kau tahu, aku tak pernah melewatkan waktu untuk mencintaimu.


290914-300914~Tapi kau tahu, aku mencintaimu....

1 komentar:

Post a Comment