Fasih Radiana

Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.

Monday, September 10, 2012

Ini Cinta atau Apa?

Aku tak bisa berhenti melangkah menuju arahmu. Bagiku kau bagai bulan dalam legam. Mengapa tak bisa kusentuh, meski hanya serpihannya yang berpendar? Sebegitu aku di matamu, hanya seperti si punguk merindukan bulan. Atau seperti apa kiranya aku harus meneteskan tinta, selalu menuliskan tentangmu. Hanya untuk menikmati majas-majas sampai kau puas. Begitukah seharusnya aku mencintaimu?

Aku sudah lama kehilangan makna dari rasa, sebab waktu kerap mengingkari janjinya. Aku sempat ingin benar-benar pergi, lebih baik mati bunuh diri daripada harus terus hidup seorang diri.

Terkadang aku ingin berjalan membelokkan arah, menyalahi jalur yang sudah diatur. Aku ingin merasakan napasku menghela bukan dalam keadaan paksa. Apa harus berpikir di luar kotak agar terlihat istimewa di relungmu? Aku benar-benar menyerah pasrah. Aku tak mau membuat Tuhan marah karena aku sering membuang keluh-kesah. Aku bukannya ingin menyulut amarah, hanya saja hatiku kini sudah penuh gumpalan resah. Tak tahukah? 

Yang semula kukira hasrat sementara, malah makin membulatkan gelora. Yang tadinya kupikir bisa dengan cepat kulupa, ternyata justru mencipta siksa membara. Mengapa jadi menyesak di jiwa? Tak mau tahukah?

Ini cinta atau apa? Apa hanya sementara? Apa sekadar bualan mesra? Atau apa, aku tak mau tahu. Hanya akan menuangkan rasa lewat bahasa. 

Ceritakan padaku Tuhan, tentang rencana yang sudah Kautulis dengan pena. Atau setidaknya beritahu aku, di mana bisa menemukannya, cinta dalam dirinya.

0 komentar:

Post a Comment