Fasih Radiana

Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.

Sunday, May 1, 2011

Kamu Harus Tau

**Aku takut, kamu tau? bukan karna amarahmu, tapi aku takut kehilangan itu. Kepercayaan yang kamu titipkan di sudut dalam jantungku. Kamu sendiri yang meletakkannya. Di mana kalau jantung itu berhenti berdetak, sesuatu yang ada di dalamnya akan tetap hidup tenang di sana. Tpi saat jantung itu retak, aku takut. Kamu merampas paksa apa yang seharusnya jadi milikku, kita.

**Karna percayalah, hanya kamu yang ada di lekat mataku, pikiran juga hatiku. Saat ini atau sampai kapanpun saat waktu mengizinkan. Aku hanya ingin kamu, tersenyum saja di hadapku. Karna aku mau kamu, mengerti. Aku ini benar sudah mengakui, cinta yang kamu tawarkan saat itu. Aku mohon, hanya ingin satu saja kamu tau. Kamu harus mengerti. Jujur saja, aku tak lagi berani berdusta tentang rasa yang selama ini diam. Dan memang ku biarkan bungkam. Hanya karna yang disebut gengsi. Tentang itu, perasaan halus yang hampir saja tak ku sadari. Aku mau kita sama, bergandeng tangan dan jangan pernah melepasnya. Atau aku yang akan murka. Pasti, kau tak akan terganti.

**Walaupun jujur juga, sampai detik ini berakhirpun, aku masih menyimpan banyak ragu untuk cinta yang selalu saja kamu katakan, di dekatku, di dekapmu.

**Atau karna memang kamu tak pernah paham. Apa itu, siapa dia. Yang kamu rekatkan jemarinya di tanganmu. Karna memang kamu tak mau tau, atau memang benar begitu. Aku harap tidak. Jangan, karna benar saja akan terus menusukkan jarum kecil yang tajam di sini, di persimpangan jalur kisahku dengan kamu atau juga dengan dia~yang aku tidak tau siapa~

**Dan benar, kamu boleh marah, sekuatmu, sepuasmu. Asal jangan menusukku dari belakang. Kamu boleh melakukan apapun, tapi jangan di belakangku. Kamu bahkan boleh mencintai siapapun, hanya saja aku mohon jangan pernah mengkhianati janjimu. Yang itu, yang masih ku genggam seluruhnya, ku rekatkan di jantungku.




22april2011~last evening

0 komentar:

Post a Comment