Senja kemerahan memandang dalam diam. Kabut lembut menggeliat dalam semburat langit jingga. Mengucap salam pada nurani-nurani yang terjaga dari mimpinya. Masih kusut wajah Dea yang baru bangun dari tidur siangnya, ia mendapati sms di hp nya. Langsung dengan cepat Dea menyambar hp yang terletak tak jauh darinya. Ternyata sms dari Farel. Membaca nama itu Dea berasa ingin muntah, cepat-cepat ia tinggalkan hp nya itu di atas meja tanpa membaca isinya. Dea bergegas membersihkan dirinya di kamar mandi. Setelah wangi seluruh tubuhnya, Dea membuka kembali hpnya dan membaca sms dari Farel.
From: Farel
Sorry De, tadi yang mbales bkn aku. Sumpah aku nggaktau apapa. Jangan ikut marah sama aku, aku kan nggaktau apapa.
To: Farel
Kenapa kamu nggak blg smama aku kalo ngrasa keganggu? Ha? haha nggak mungkin bgt deh ya kamu nggaktau mereka mbales sms itu, perlu kamu tau aku bisa nggak smsan sm kamu lagi.
Berhenti aliran darah Dea, tertikam dalam kehidupannya yang makin kelabu. Sunyi senyap dalam petang yang membayang. Berhenti airmatanya menetes, mungkin mengering sudah tetes mutiara itu atau hanya membeku sejenak.
To be continue...
*Aku rasa kalian tau ini kisah yang sedikit ruwet apalagi ditambah aku memilih menguraikannya dengan flashback, jadi nikmati saja secara perlahan :)
0 komentar:
Post a Comment