Tolong, berhenti mengikuti jejakku. Aku lelah menjadi bayangmu. Kau tahu, aku bukan pengingat memoar. Aku tak mungkin tinggal di situ, dalam sajak kenangan. Atau rintik hujan yang jadi nyanyian di pinggir kota.
Tolong, berhenti mengikuti jejakku. Kau tak pernah tahu dalamnya luka yang kurawat sendirian ini, melibatkan deras air mata, meski masih dipenuhi cinta. Aku bukan robot, Sayang. Ada bagian terkecil dari hati yang berisik berbisik, ia rapuh, ia begitu lemah, ia nyaris mati setelah dihancurkan berkali-kali.
Tolong, berhenti mengikuti jejakku. Berhentilah di sana, di tempat yang tak kuketahui. Aku enggan menemukan wajahmu menggurat lara di masaku yang akan datang. Padamu, masa yang telah lalu. Berhentilah mengejarku. Biarkan aku pergi, biarkan aku bepergian dari semua kenangan; darimu.
0 komentar:
Post a Comment