Fasih Radiana

Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.

Thursday, February 27, 2014

Hari Ke-27: Biar Dia Memilih Akhir Ceritanya; Cinta


Cinta.
Apa betul kamu adalah dia?
Dia.
Apa mungkin, cinta?

Atau hanya nafsu hati atas rasa. Mana kiranya yang lebih baik, mencintai atau dicintai. Tak ada kurasa, kecuali segala bebarengan dengan saling menggenggam. Itulah dunia. Sesaat sesap sampai lesap. Di antara waktu yang pernah memecah di hela napasku, aku pernah berkawan dengan cinta yang penuh luka. Tapi ia selalu bersahaja dengan mengungkap bahagia. Begitulah dunia. Dustanya begitu jujur berbicara. Tak bisakah kau membedakan, mana yang mesti kautinggalkan dan mana yang perlu kau pertahankan?


Cinta.
Apa dia adalah kamu?
Dia.
Apa pasti, cinta?

Atau memang benar begitulah sebutannya. Mana kiranya yang lebih sempurna, berada di doa atau mendoa. Sebab dengan doa, siapapun tak akan sudi mendua. Adakah pihak ketiga yang lebih indah selain Tuhan? Tak ada kukira, kecuali ia adalah dirinya yang jatuh lagi dalam cinta yang sama. Itulah akhir dari dunia. Yang setia tulus meski telah pupus.

Cinta.
Benar atau salah, biarlah.
Dia.
Biarkan memilih sendiri cintanya.



270214~Tak ada yang bisa memaksa dia untuk tetap tinggal dengan cinta; cinta yang bukan pilihannya.

0 komentar:

Post a Comment