Fasih Radiana

Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.

Friday, February 14, 2014

Hari Ke-14: Surat Terakhir


Ini surat terakhir dariku. Lalu biarkan waktu menjadikan hujan abu itu terbawa angin, terguyur hujan, dan tak lagi datang meresahkan aku.

Barangkali, aku memang masih mencintaimu. Tak bisa dimungkiri, tanpa satu patah kata seisi dunia juga tahu itu. Tapi hari ini, aku berdoa untuk segala yang mengendap dan kusimpan rapat-rapat itu bepergian entah, terserah, ke mana saja boleh, asal tak lagi mendiami hatiku. Sudah cukup waktu untuk menikmati rasanya mencintaimu. Kucukupkan biar kucintai yang lain, mungkin, aku perlu mencintai diriku lebih dulu.
Aku tak bisa berjanji untuk tidak merindukanmu lagi, tapi mau-tidak-mau aku harus memaksanya tidak lagi mengetuk pintu. Kalau kamu pernah mengurutkan janji satu per satu, ingat semua kata-katamu? Aku tak akan lagi menagihnya.

Kali ini, ucapan selamat tinggal dan doa yang tak kan pernah usai....




140214~Baru kemarin, kamu seperti mengumbar harap dalam kata tanpa tatap. Hari ini harus kubunuh dalam bekap.

1 komentar:

Anonymous said...

ikhlas :)

Post a Comment