Fasih Radiana

Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.

Wednesday, April 11, 2012

Cinta lalu Sempurna


Karena ternyata tersenyum tak selalu dilakukan karena sedang jatuh cinta. Dan jatuh cinta, tak mesti pada siapa.

Ini kali pertama, aku tersenyum dengan iringan bernada pilu. Bahwa Tuhan punya banyak cara membuatku tetap pada satu garis melengkung, yang tersenyum. Tanpa siapapun yang mampu membuatku merasa sedang dalam kisah cinta, Tuhan bahkan mampu membuatku seolah sedang di mabuk asmara.

Ini kali kedua aku sendiri dalam waktu yang lama, karena memilih bukan keahlianku. Dan memilih untuk tidak memilih menjadi pilihan paling benar saat ini. Ternyata dikenal belum tentu mengenal, atau harta tak membuat seseorang jadi kaya. Bahwa raut sempurna bukan jaminan bahagia dan dipuja manusia bukan alasan merasakan cinta yang serupa.


Kesekian kalinya, Tuhan memintaku untuk tak sekedar hidup dengan berbagai jenis luka. Tapi menghidupkan sekitaranku untuk saling merasa, menahan rasa, dan mengendalikannya dengan rasa. Tuhan mengajariku, bukan apa dan siapa tapi mengapa lalu bagaimana. Bukan mulia yang kuasa, tapi cinta menjadikannya bahagia. 

Karena sempurna bukan berarti mencinta, bahwa cinta tak mesti sempurna.




@fasihrdn on twitter

1 komentar:

Anonymous said...

beautiful

Post a Comment