Fasih Radiana

Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.

Sunday, June 3, 2012

Terimakasih Untuk Para Pembenci

"Sebenarnya haters itu adalah salah satu penggemar yang menyayangi kita, hanya saja dengan cara yang menyakitkan."

Mereka hanya bingung bagaimana cara memperlakukan aku, aku tahu itu. Kamu yang termasuk salah satu dari mereka yang membenciku, justru yang paling memperhatikan siapa aku. Karena sebenarnya para haters hanya kehabisan cara menunjukkan perhatiannya. Mereka mencari cara yang baru untuk menunjukkan rasa cintanya padaku. Terimakasih untuk apresiasi yang unik dari para pembenci.

"Karena aku tahu, kamu membenciku karena tak memiliki apa yang aku punya. Atau kamu membenciku karena tak bisa memiliki aku."


haters-me-haters

Melukai adalah salah satu bentuk rasa sayang yang berlebihan. Jangan pikir aku akan melakukan hal yan serupa kamu lakukan, membencimu. Tentu saja barisan doaku untukmu, sebab yang selalu kamu rendahkan akan menjadi yang paling kamu pedulikan. Karena semakin hebat kamu membenciku, maka semakin mudah aku tersenyum untukmu. 

"Lapangkan dadamu saat ini untuk mereka yang menyakiti, maka merekalah yang akan membesarkan hatimu suatu saat nanti."

Amarah yang dibalas dengan marah hanya akan terus memunculkan percikan api yang baru. Jadi, aku hanya akan tersenyum melihat polamu bertingkah dari kejauhan. Caramu menghina mungkin suatu saat akan membuatku jauh lebih peka terhadap sekitaran. Mencaci sesukamu tak akan merubah hidupku menjadi lebih menyedihkan. Memaki sepuasmu hanya akan membuatku semakin kencang berpacu meraih mimpi.

"Lontarkan saja caci makimu, maka aku makin sering melemparkan senyum untukmu."

Mungkin saja aku berteriak sekencang tabuhan gong, menggema berulang kali tiada hentinya. Membuatku tersungkur makin dalam, mencoba menghilang dari keramaian. Merasa terhina  ternyata tak membuatku benar-benar jadi hina.  Celaanmu hanya membuat jantungku makin berdegup lebih kuat. Kamu membuat kakiku melangkah dengan loncatan yang jauh lebih tinggi.

"Dan terimakasih untuk para pembenci, kalian justru membuatku jadi jauh lebih hebat."



0 komentar:

Post a Comment