Fasih Radiana

Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.

Sunday, October 30, 2011

Yang Sempurna Datang Bersama Tuhan


Dan aku hanya ingin Tuhan, di sini, di dekatku. Mengusap lembut airmataku.....seharusnya ini jadi titik finish airmataku habis. 

Aku ingin tenang, aku ingin sekali hening yang menenangkan. Setidaknya mengusir perlahan ketakutanku, aku butuh Tuhan atau sekedar mengirimkan malaikat untukku. Mungkin bukan seseorang, tapi cukup sesuatu yang membuatku menjulang. Aku harap Tuhan segera menampakkan rencana terhebat-Nya, yang selama ini menjadi rahasia. Karena aku belum paham, belum menemukan alasan paling tepat untuk bertahan.

Sekarang aku masih ingin diam saja, menunggu Tuhan kembali pulang. Membawakan semua yang indah diantara gundah yang pernah singgah. Sekarang waktunya pasrah, bukan? Setelah usaha dan doa selalu bergulir tiap sepertiga malam terakhir.

Aku hanya ingin dekapan Tuhan, karna yang menghangatkan itu menguatkan. Dan hanya Tuhan yang mampu melakukannya saat ini, kemarin, dan mungkin seterusnya. Itu jadi alasan terkuat mengapa aku hanya inginkan Tuhan, bukan yang lain.

Kamu tidak akan sanggup membacanya, yang tak tampak kasat mata. Yang dalam tak beraturan, hanya Tuhan yang paham dalamnya lubang di dada, bukan kamu apalagi dia atau mereka. 

Jadi buat apa memikirkan dia yang selain Tuhan? Benar-benar hanya Tuhan yang aku inginkan, saat ini, selamanya. Karena tiap butir airmataku, di dalamnya menguak kisah tentang kesedihan atau tawa yang tersendat-sendat, di tepiannya ada doa yang menggema. Bukan hanya untuk mereka yang memberiku cinta, tapi juga untuk kalian yang merebut cinta atau mencurinya di sela hujan yang meruncing.

With GOD :)
Percayalah, aku tak akan membenci siapapun karna Tuhan selalu berbisik mengingatkan apa itu kehidupan, yang katanya kejam menerkam. 

Dan Tuhan sempat bilang,

"Yang sempurna akan datang dengan senyuman, nanti, pasti akan ada waktunya, mungkin sebentar lagi."

Lalu aku pergi dengan senyum serupa, dan menunggu yang indah itu datang bersama Tuhan.

251011

2 komentar:

tanpa-nama said...

maaff aku tak paham kamu cerita begitu

Fasih Radiana said...

-_-

Post a Comment