Memulai sesuatu yang sudah pernah berakhir, rasanya jauh lebih sulit. Mungkin karena pernah sakit. Rasanya seperti membangun lagi apa yang pernah runtuh, bukan hal yang rumit, tapi tidak mudah kan? Dan aku hanya takut, kamu membuatku sedikit salut. Membiarkan semua terbuka perlahan, semua yang nyaris tak bisa merasakan gemetar lagi. Yang sempat gemeretak mati, dimatikan berulang kali.
Apa sebenarnya, yang kamu mau dariku? Kalau kekalahanku, aku sudah kalah jauh sebelum hari ini. Jangan mendekat, karna aku bisa tau siasatmu.
Aku memang bukan yang pandai bercinta, juga bukan yang luwes menghubungkan sinyal asmara, seperti dia atau mereka, wanita lain. Tapi hatiku masih sama, bukan tempat untuk dibagi. Bukan stadion berlari, apalagi boneka barbie.
Aku keras, tak kan lagi mau ditindas. Karena aku takan memberimu kesempatan untuk berdusta, membodohi hatiku dengan yang kamu sebut cinta. Aku diam, bukan karna tak paham. Aku diam ingin lihat siapa kamu, yang mengaku mencintaiku. Siapa yang bisa percaya kalimatmu? Kamu juga laki-laki, pasti sama saja dengan yang lihai membuai, membual!
5 komentar:
Nice:D
What's??
uwelleee.. yang lagi puber
joss
all thankyou :)
Post a Comment