Jam berapa ini? Benar, bulan mulai tampak sempurna melingkar. Seperti kalimatmu, aku masih ingat benar saat bulan masih jadi seperempat sabit.
"Mungkin sekarang rasa percayamu masih seperti bulan itu, tapi nanti pasti jadi utuh waktu hari jadi kita."
Memang benar-benar utuh meluka, benar. Aku diam, kamu bungkam. Cukup, gengsimu sama sempurnanya seperti purnama. Melambung tinggi merayap dalam kelam.
Mereka bilang ,akhiri saja. Semudah itu?Apa benar aku mampu?Aku hanya ingin menepi saat ini, tidak mau yang lain. Aku tau,
"bertahan dengan keadaan ini sama seperti menyiksa hatiku sendiri." Aku paham kalimat itu meluncur dari bibir sahabatku siang tadi.
Tapi apa iya aku bisa? Karna dia yang memulai, dia yang menyakiti, jadi biar dia juga saja yang mengakhiri. Jangan aku, karna aku tak mau meski aku sanggup dan kenyataanya aku memang tak mampu melakukan itu.
131011
0 komentar:
Post a Comment