Ini bukan galau berkepanjangan, hanya mencoba membuang lelahku lewat abjad. Karena tidak semua bisa terbaca, mampu ku baca. Seperti apa yang namanya tulus, aku masih ingin mencarinya di hatimu.
Aku benar-benar butuh pundak seseorang untuk bersandar, sebentar saja. Aku memilikimu, bisa merengkuhmu. Apa juga hatimu?Benar begitu? Apa hanya aku? Cukup aku saja?
Mengapa mesti menyelipkan luka? Aku ingin kamu bahagia, aku juga menginginkan hal yang sama. Denganmu, apa aku mampu melewati batas airmata?
Malam ini aku tampak sendirian, hatiku juga bilang begitu. Masih menyimpan rasa gundah untuk sekedar mencari celah untuk mencintaimu.
Perasaan ini kau bodohi? Kamu yang membodohi perasaanmu dan aku mencintai kebodohanku. Bersembunyi di balik diamku sendiri, itu menyiksa. Tapi mengapa jadi beda saat kamu yang melakukannya?
Cukup, siapapun kamu tolong hapus airmataku. Temani aku melawan resah yang menggila, bantu aku mematikan gundah yang menggalau. Jangan menghindari amarahku, beri aku waktu untuk diam melepas tangisku.
2:22 04/10/2011
0 komentar:
Post a Comment