Fasih Radiana

Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.

Friday, April 22, 2011

Aku Dan Janji Itu, Kita

**kamu tau? aku tak pernah ingin kamu merubah apapun karna aku, cukup berubah untuk dirimu sendiri. Walaupun hanya untuk perubahan yang sangat kecil, tapi percayalah itu jauh lebih dari cukup.

**lelaki hebat itu adalah dia yang benar-benar melakukan apa yang terlanjur keluar dari mulutnya. Bukan yang hanya kebanyakan teori apalagi jago mengumbar beribu janji. Takan ada artinya karna bukan lagi jaman yang laku dengan sederet kalimat bualan. Bukan. Jadi, siapa peduli soal perkataanmu tempo hari? apalagi aku, impossibble to believe your words. Never. Jangan harap. Karna apa yang kau harap itu tak mungkin jadi apa yang kau genggam, saat memang di sudut sana, kamu hanya diam dan mengulum sebuah senyuman. Siapa lagi yang butuh itu. Tak lagi ada, aku kira.

**maaf saja, aku tak lagi butuh janjimu atau bualan andalanmu, cukup saja dengan perlakuan nyata yang menunjukkan fakta yang sebenarnya ada. Aku pikir, bukan suatu hal yang sulit apalagi rumit untuk hal semudah itu.

**important to remember, you must go change your atittude that you can come back here

**Apapun itu,yang mengganggu benakmu. Hilangkan. Karna detik ini, aku dan kamu hanya sekeping bagian terkecil dari kisah lalu, dulu. Waktu aku masih punya banyak waktu untuk menunggu sesuatu yang akan kau lakukan untukku. Dan detik ini, harusnya kau tau, hatiku ini hanya ada satu keping. Utuh untuk dia. 

**Aku tau, kamu pasti terbahak membacanya. Mengingat aku ini siapa, bisa-bisanya memberikan sesuatu yang utuh hanya untuk satu orang saja. Ya, aku juga sama herannya dengan kamu,

"Kok bisa, menyerahkan sesuatu yang utuh tanpa cacat sedikitpun untuk dia, untuk dia yang hampir saja mematikan aku, yang bahkan belum aku kenal terlalu lama"

**Kamu tau? Itu sepertiga dari bukti ucapanku. Yang harusnya kau masih ingat, benar, tentang aku dan sekeping hati yang pernah atau selalu retak tepiannya. Aku bilang takkan lagi begtiu sekarang. Sudah berubah. Layaknya ulat yang menjijikkan melakukan proses perubahan dengan menjadi kepompong. Memang, baru sampai tahap itu. Tapi yakinlah, perlahan tapi pasti. Lihat saja nanti. Aku dan dia, juga kamu, akan mengerti apa itu yang namanya janji~yang bukan sekedar tertahan ditenggorokan~seperti janjimu, waktu itu.

**Sekarang, pergilah. Aku mohon, pergi saja menjauh dari hadapku. Karna aku tak mungkin sanggup melihat kau memohon lagi padaku. Karna sudah berulang kali ku bilang, ada dia saat ini. Dia. Kau harus sadar, itu kenyataan yang ada. Kalau kamu bilang, ingin memutar waktu. Sudah, simpan saja kalimatmu itu. Sekarang, sudahi dulu semua. It's over baby. It's time to moving on.

And last words to you, who ever said love me........


11april2011~for our promises
Jangan mencinta dengan katamu, cukup cintai saja aku dengan hatimu, karena itu jauh lebih dari yang disebut dengan SEMPURNA:)























19april2011

0 komentar:

Post a Comment