ketika dia memanggilmu
berbisikk merdu,
menggelitik sukma
memaksamu
tuk mengumbar senyum
ketika ia mendekat
meraba kalbu,
mencari celah tuk merayu
hingga tak kuasa
membuatmu terpaku
membisu
ketika ia menatapmu,
kaupun tersipu malu
entah knp kau mau
bahkan tak mampu berlalu
ketika kau tau sesuatu
membuatmu meragu
rasa yang mengganggu
trbelenggu debu”
ketika kau tak mau tau
getar” it tak lagi berderu
pilu semakin menyerbu
berpacu menghapus prasaan itu
namun di saat ia mulai membeku
engkau menjerit,
“jangan kau ambil dariku!”
Entah apa alasanny
Tapi jangan berlalu !
Satu hal yang baru kau sadari
dia begitu berarti
bila kau merasa sepi,
sendiri …
Fasih Radiana
Kalau kamu termasuk penulis dengan genre komedi, apa akan jadi sempurna tanpa tawa pembaca? Jadi, jangan pernah terbesit, kalimat asmara membuatmu kehilangan harga. Karena cinta seperti satuan terkecil yang melengkapi jutaan angka. Cinta juga yang menjadikanmu mampu membuat mereka melengkungkan tawa. Cinta bukan kisah tentang mereka yang membuat hidupnya seakan selalu kecewa, membuat hatinya terlihat selalu meluka. Cinta hanya menawarkan berbagai macam rasa. Terserah, mau pilih yang mana. Meski bukan karena seseorang yang mengelokkannya, percayalah, someday LOVE will find you. Karena cinta selalu mengajariku menyimpulkan hidup dengan lebih sederhana.
Friday, November 20, 2009
ketika dia menghampiri
Label:
cinta,
poetry,
puisi,
puisi cinta,
puisi indah,
puisi-puisi indah,
sajak cinta
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment