Sebab aku tak mau kaumerayu yang selain aku. Tak suka mendengar kaumemuji yang selain aku. Tak bisa melihat kaumenatap yang selain aku.
Ada yang tak bisa kausentuh kecuali dengan hatimu, adalah hatiku dengan perasaan-perasaan yang mengitarinya. Tuan, coba jawab, sampai kapan aku harus menantimu memberiku satu kehidupan untuk bersama selamanya.
Mungkin aku yang terlalu asyik dengan sendiri, aku yang terlampau angkuh merasa tak butuh siapapun menemani. Aku yang terbiasa dengan sepi. Hening yang mengantar jemari berepilog dengan puisi. Sajak yang tak 'kan pernah berhenti menggigilkan sisi lain nurani. Aku hanya enggan melibatkan kau merentik dalam nyeri. Terus terang, sebenarnya diam-diam ada sejengkal harapan yang terbungkus rapi di sini, di hati yang tersembunyi. Tuan, mungkinkah kau bisa membuka tanpa merusaknya?
Sudah itu lalu bermukimlah di bagian yang membuatmu merasa tergenapi, yang membuatmu tak mau berlama-lama pergi. Kembali, dan menetap sampai fajar pecah dini hari. Sehingga aku terlengkapi.
280913~Semoga genap masih mampu melengkapi ganjil yang mulai lebih suka mengisi dirinya (sendiri) dengan membelah diri.
9 komentar:
keren euy, http://wijayalabs.com/2013/09/28/belajar-dan-berbagi-ilmu-ptk-di-barabai-kalimantan-selatan/
salam
omjay
Bagus...
Menulis terus ya Diana...
keren.... :) mampir jg ya di blokku... http://mahasiswaunhas.blogspot.com/
wuuuiiih, bagus ini. Lanjutkan terus, :D
kereeeeeennn....
aku suka
:)
aku suka
Indah :))
mana update terbaru bu? bisa riques cerita g,?
ada, Kembali Asing Setelah Mati Suri ;)
Post a Comment