CUKUP!
Aku mau pergi. Jangan dihalangi. Ah, kenapa sulit. Makin melilit. SAKIT WOY!
Coba biar kutengok dalam-dalam matamu. Sebagian diriku bilang kamu hanya melihat seorang anak kecil sedang mencoba bermain-main api. Separuhnya bilang, kasihan. Begitu kan?
CUKUP!
Sudah cukup, aku takut lukanya makin dalam. Sudah cukup, dasar, yang mengaku orang dewasa. Nyatanya sama saja.
CUKUP!
Anggap saja omong kosong belaka. Bualan semata. Tenang saja, aku tetap membiarkan kauterbahak melihatku terluka. Yang jelas, jangan sampai membuatmu merasakan luka yang sama.
Semudah itu sebenarnya......
0 komentar:
Post a Comment