Andai saja bukan bagian dari dosa, sudah mati saja tergeletak bunuh diri. Coba saja membuat nadiku jauh lebih tenang, apa perlu juga masuk jurang? Bukannya sudah berulang kali aku bilang, aku lelah nyaris tumbang. Hampir habis daya yang katanya tak terbatas.
Bagaimana lagi, Tuhan? Kurang jelas garis mukaku? Sudah tampak keriput makin tua. Telapak kaki sudah enggan menyentuh tanah, kemana lagi aku harus bertahan? Mengais sisa-sisa serdak kekuatan. Mereka menghinaku, Tuhaaaaan. Apa peduliku? Caci maki di sudut paling gelap, aku tetap mencoba memakai topeng dari surga. Lalu mau yang seperti apa lagi Tuhan? Guratan senyum sudah bukan lagi yang ku mau, deretan tawa bukan juga barisanku.
Beri tahu aku, bagaimana mestinya aku merangkak melangkahi lekat hitam yang mengkerak? Bagaimana caranya, tolong beri sedikit saja penjelasan. Atau perlu aku menyerah angkat tangan.
081211
0 komentar:
Post a Comment