Kali ini bukan sekedar jatuh. Tapi terhimpit sakit yang melilit. Gila! Baru malam tadi aku merasa. Sakit di dua lumbung hati. Menyesak sampai ke sumsum tulang belakang. Hancur semua rasanya. Pecah berserakan, ingin muntah lalu diam tak bergeming. Karena sakitnya terlalu menjadi. Aku menjalang terbuang. Jarang-jarang aku gerang karna irama yang menggelombang, bercabang ke dua arah yang berlawanan. Menyinggung di petang, kosong. Di ujung yang bimbang jadi gersang.
Sengkarut makin kuat, tak sanggup melawan. Titik pertahananku goyah. Perlahan memudar gusar. Obaligat setan melingkar pekat, di sudut jantung bagian paling dalam. Mengingat selenting tentang rasa merebaskan airmata. Senyar berselancar tak gentar.
Aku memintal dua rasa yang menggila. Aku sendiri jadi ikut gila. Rasanya ingin pergi saja, rasanya ingin mati saja. Benar saja, perasaanku ini sungguh menyiksa
Sengkarut makin kuat, tak sanggup melawan. Titik pertahananku goyah. Perlahan memudar gusar. Obaligat setan melingkar pekat, di sudut jantung bagian paling dalam. Mengingat selenting tentang rasa merebaskan airmata. Senyar berselancar tak gentar.
Aku memintal dua rasa yang menggila. Aku sendiri jadi ikut gila. Rasanya ingin pergi saja, rasanya ingin mati saja. Benar saja, perasaanku ini sungguh menyiksa
0 komentar:
Post a Comment