**Di ujung senja ini, dia murka. dan entah siapa yang terluka. Yang jelas tak ada niat untuk mengundang amarah siapapun. Jujur saja, aku juga kaget. Lelaki itu~yang nyaris aku lupa raut wajahnya~mengetuk pintu rumahku tiga kali. Lalu denga ncepat aku masuk kamar dan berharap wanita separuh baya itu mengatakan bahwa yang mereka cari (ya, mereka berdua) sedang tidak ada di tempat. Tapi aku salah, mereka menunggu di depan teras.
**Aku galau, bingung. "massage sent", begitu tulisan di layar handphoneku. Seingatku, isinya hanya menanyakan apa benar yang ku duga bahwa salah satu dari mereka adalah dia. Yang sudah hampir setahun tak pernah bertatap muka, kembali untuk menghancurkan aku, bisa jadi begitu. Dan ya......he come back and I dont know for what. Lima menit, sepuluh menit, setengah jam sampai akhirnya aku menampakkan batang hidungku, melangkah dengan ragu menuju yang tak seharusnya di tuju.
**Entah aku yang bodoh atau apa. Tapi jemariku seakan berlari sendiri, mengetik yang sedang terjadi. Seolah sengaja ingin membuatnya terbakar amarah karna ulahku. Dan siapa yang tak murka dengan kejadian seperti itu? Kecuali sudah gila atau tak peduli. Tapi sungguh, dengarlah. Aku tak pernah berlaku curang terhadapmu. Bibirku apalagi, tak pernah sedikitpun mendustaimu. Tak peduli, apa justru kamu yang melakukan hal seperti itu kepadaku. But I'll always remember this day~April,22 2011~
**Dan ya, lagi-lagi airmata tak betah berada di sangkarnya, karena luka lama yang kembali terbuka. Dan aku tak bisa menahannya, tak mungkin.
22April2011
0 komentar:
Post a Comment