Legam. Terjaga dan ternyata sudah gelap. Terjadi aku sendiri, hening. Sudah lama ingin hening yang tenang. Tapi aku salah, aku tercekat seketika ingat yang teringat. DEG! Bukan makin cepat, tapi seperti tak lagi berdetak. Separuh nafasku hilang lagi. Ini bukan kiasan, asli, harus tarik nafas panjang baru datang. Itu juga harus berulang kali. Seperti ada tebing besar melintang di setiap celah menghela. Cukup berhasil membuatku terengah. Rusukku naik turun, cepat, harus cepat atau kehabisan udara. Tapi sakit, menghirup makin sakit. Ada yang tak ku mengerti. Sakitnya bukan main. Memaksaku bernafas darurat dengan mulut. Itu juga belum cukup. Aku ingin menangis. Itu juga tersengal-sengal. Susah payah untuk diam lagi. Aku ingin menangis, tapi di bahumu. Hanya di bahumu. Hanya di bahumu. Aku bingar aku ingin sekali marah, tak tahan lagi. Aku mohon, tapi di pelukmu. Karna aku rasa aku tau, di sana tempat paling nyaman saat ini:)
00.00WIB
0 komentar:
Post a Comment