Setiap mata mereka...
Apa benar memandangku bahkan lebih rendah dari mata kaki mereka?
Tapi kenapa?
Semua diam.
Semua bisu seolah membenarkan, seakan mengiyakan dan membuat harga itu jauh lebih rendah di bawah aspal
Sehina itu kah, Tuhan? Mungkin.
Apa karna aku bukan atau
aku tak bisa menjadi seperti yang Engkau mau?
Iya, aku yang harus selalu kokoh laksana tebing dan aku yang kuat serupa karang di lautan
Dan aku yang tak akan menjadi daun kering yang berguguran.
Maaf.
Maafkan aku yang tak pernah bisa menjadi matahari, menjadi layaknya ciptaanMu itu.
Yang selalu terang di siang dan benderang di malam, karena biasnya pada bulan
Maaf......
Apa benar memandangku bahkan lebih rendah dari mata kaki mereka?
Tapi kenapa?
Semua diam.
Semua bisu seolah membenarkan, seakan mengiyakan dan membuat harga itu jauh lebih rendah di bawah aspal
Sehina itu kah, Tuhan? Mungkin.
Apa karna aku bukan atau
aku tak bisa menjadi seperti yang Engkau mau?
Iya, aku yang harus selalu kokoh laksana tebing dan aku yang kuat serupa karang di lautan
Dan aku yang tak akan menjadi daun kering yang berguguran.
Maaf.
Maafkan aku yang tak pernah bisa menjadi matahari, menjadi layaknya ciptaanMu itu.
Yang selalu terang di siang dan benderang di malam, karena biasnya pada bulan
Maaf......
0 komentar:
Post a Comment